Pegunungan antartika yang tetap tertutup salju tersembunyi selama lebih dari 30 juta tahun di bawah es, kini telah terpapar dalam peta baru dan video yang dirilis pada 5 Juni oleh NASA. Menggunakan alat baru yang diciptakan oleh British Antarctic Survey (BAS) disebut Bedmap2, peneliti menciptakan peta dengan menyusun pengukuran geofisika dari benua es ini untuk beberapa dekade kedepan, termasuk ketinggian permukaan, ketebalan es dan topografi batuan dasar.
Ada dua lapisan es besar di Bumi, satu meliputi Greenland dan lainnya atas daratan Antartika. "Es tumbuh karena salju, dan seperti madu dituangkan di piring, menyebar karena berat mereka sendiri," kata Sophie Nowicki, seorang ilmuwan lapisan es di NASA Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland.Model komputer memungkinkan peneliti lapisan es untuk membuat simulasi yang berbeda tentang bagaimana lapisan es akan merespon variasi suhu udara dan laut, memberi mereka kesempatan untuk menguji berbagai skenario iklim. Menurut IceBridge ilmuwan proyek Michael Studinger, perlu untuk mengetahui rincian tentang bentuk dan struktur batuan dasar di bawah es untuk mensimulasikan respon dinamis lapisan es terhadap perubahan kondisi lingkungan seperti suhu dan akumulasi salju.
Bedmap2, merupakan perbaikan atas Bedmap asli yang diciptakan lebih dari satu dekade yang lalu, memiliki resolusi yang lebih tinggi, dan menyediakan cakupan yang lebih akurat dari bitmap benua Antartika dari pendahulunya, menurut NASA. Dengan menggunakan data dari satelit, pesawat, dan survei berbasis permukaan, para ilmuwan mampu menghasilkan peta dengan jarak grid yang mencakup seluruh permukaan yang sebelumnya tak terlihat dan fitur sub-benua es. Selain itu, NASA mengatakan bahwa peningkatan penggunaan data GPS dalam survei terbaru meningkatkan ketepatan Bedmap2. Peningkatan ketepatan dataset baru akan menyebabkan pengukuran yang lebih akurat dalam mengukur volume es dan potensi kontribusi terhadap kenaikan permukaan air laut.
Sedangkan volume es Bedmap2 akan memperhitungkan permukaan laut yang mirip dengan Bedmap asli yang telah memberikan peningkatan perkiraan benua Antartika tentang kedalaman rata-rata batuan dasar, titik terdalam, dan ketebalan es. Menurut BAS ilmuwan dan penulis Peter Fretwell, data Bedmap2 memberikan para ilmuwan pengetahuan yang lebih baik dari lingkungan sub-glacial dan lapisan es Antartika.
"Ini akan menjadi sumber daya penting bagi generasi berikutnya pemodel lapisan es, oseanografer fisika, dan ahli geologi struktural," kata Fretwell.
Peneliti sangat bergantung pada data yang diperoleh NASA Ice, Cloud, dan satelit Elevation Land, yang dikenal sebagai ICESat, untuk pengukuran permukaan dan NASA Operasi IceBridge, yang mengumpulkan data dari ketebalan es.
src: http://www.sciencerecorder.com/news
No comments:
Post a Comment